Selasa, 07 Juni 2011

Kegiatan Ekonomi di Indonesia

Kegiatan Ekonomi di Indonesia

a. Contoh Kegiatan Produksi, Distribusi, dan Konsumsi di

Indonesia

1) Produksi

Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan kegiatan yang menghasilkan barang. Kegiatan ekonomi dalam menghasilkan barang disebut produksi. Pengertian lain produksi adalah segala usaha manusia yang ditujukan untuk menghasilkan barang dan jasa. Produksi juga bisa berarti kegiatan untuk meningkatkan manfaat dan kegunaan barang dalam memenuhi kebutuhan. Pihak yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen.

Bagaimana kegiatan produksi berlangsung?

Tahukah kamu bagaimana proses produksi pakaian yang kamu kenakan sehari-hari?

Pada kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan pakaian. Bahan pakaian umumnya berasal dari kapas. Kapas dihasilkan dari tanaman kapas di perkebunan kapas. Kapas kemudian dipintal menjadi benang, di pabrik pemintalan. Untuk menjadi kain, benang-benang itu kemudian ditenun di pabrik tenun. Selanjutnya, kain-kain itu dibawa ke penjahit untuk dipotong-potong dan dijahit menjadi pakaian. Jika pemotongan dan penjahitan kain dilakukan besar-besaran, kegiatan akan dilakukan di pabrik pakaian jadi atau kita mengenalnya sebagai garmen.

Pada kegiatan produksi, terdapat kegiatan yang mengelola bahan mentah atau bahan baku menjadi bahan setengah jadi. Ada pula kegiatan produksi yang mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi.

Misalnya pabrik pemintalan mengolah kapas (bahan mentah) menjadi benang (bahan setengah jadi) sebagai bahan pembuat kain. Selanjutnya, pabrik tenun menenun benang menjadi kain. Kain bisa kita anggap sebagai barang jadi, tetapi dapat pula dianggap sebagai bahan setengah jadi jika kita meningkatkan kegunaannya menjadi pakaian.

2) Distribusi

Barang hasil produksi belum terasa manfaatnya apabila belum sampai kepada konsumen sebagai penggunanya. Agar bisa sampai kepada konsumen, barang yang dihasilkan produsen harus disalurkan. Kegiatan yang bertujuan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen disebut distribusi.

Lancarnya kegiatan distribusi akan menguntungkan, baik bagi produsen maupun konsumen. Sebaliknya, apabila kegiatan distribusi tidak lancar, keduanya juga akan mengalami kerugian. Bagi produsen, terganggunya kegiatan produksi akan menyebabkan terhambatnya penjualan produk sehingga memperkecil keuntungannya. Sementara bagi

konsumen, hambatan distribusi akan menyulitkan konsumen untuk memperoleh barang-barang kebutuhannya. Distribusi barang dari produsen ke tangan konsumen dilakukan dengan 2 cara, yaitu sebagai berikut.

a) Distribusi langsung

Pada distribusi langsung, hasil produksi langsung disalurkan oleh produsen kepada konsumen tanpa menggunakan perantara.

Misalnya, penjual mie bakso menjual langsung mie baksonya kepada konsumen dengan cara berkeliling kampung.

b) Distribusi tidak langsung

Pada distribusi tidak langsung, hasil produksi disalurkan dengan menggunakan perantara. Produsen menyalurkan hasil produksinya terlebih dahulu kepada penyalur, lalu diteruskan kepada konsumen. Penyalur disebut juga distributor. Pihak yang bisa menjadi distributor adalah agen, pedagang besar, dan pedagang eceran.

3) Konsumsi

Setelah barang atau jasa sampai di tangan konsumen, barang atau jasa tersebut bisa digunakan oleh konsumen. Konsumsi adalah pemakaian barang atau jasa. Pemakaian barang atau jasa ini bisa dilakukan secara cepat maupun lambat. Bisa juga dilakukan secara berangsur-angsur maupun habis sekaligus. Dalam kehidupan sehari-hari, konsumsi sering dihubungkan dengan makanan dan minuman. Namun, selain kegiatan makan

dan minum, kegiatan memakai baju, celana, sepatu, menggunakan kendaraan, dan kegiatan-kegiatan lain merupakan kegiatankonsumsi. Jadi, konsumsi mencakup setiap kegiatan yang

bertujuan untuk mengurangi atau menghabiskan fungsi ekonomi suatu barang. Orang yang

melakukan kegiatan konsumsidisebut konsumen.

Kegiatan konsumsi dapat dikelompokkan menjadi 2 pola penggunaan, yaitu sebagai berikut.

a) Pola penggunaan langsung

Pada pola penggunaan langsung, barang yang dikonsumsi dapat memberikan manfaat secara langsung sebagai alat pemenuhan kebutuhan, misalnya makanan dan minuman.

b) Pola penggunaan tidak langsung

Pada pola penggunaan tidak langsung, barang yang dikonsumsi atau dibeli secara tidak langsung memberikan manfaat. Misalnya, kita membeli kompor bukan untuk dimakan, tetapi digunakan untuk memasak makanan. Jadi, kebutuhan sebenarnya adalah makanan. Contoh lainnya adalah jika kita membeli setrika adalah bukan untuk dipakai langsung ke tubuh kita, tetapi digunakan untuk merapikan pakaian yang akan kita pakai. Pada kebutuhanmu dan teman-teman sekelasmu tentu akan terdapat persamaan dan perbedaan. Sebagai siswa, kebutuhan kalian akan sama, yaitu dalam hal buku pelajaran, pakaian seragam, pakaian olahraga, sepatu, dan sebagainya. Akan tetapi, kalian juga memiliki perbedaan dalam kebutuhan. Misalnya, kamu perlu sebuah sepeda yang akan digunakan setiap hari ke sekolahdan untuk berolahraga. Berbeda dengan temanmu yang perlu naik kendaraan umum ke sekolah dan perlu sebuah sepatu bola untuk latihan sepak bola. Perbedaan ini menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan dan jasa serta pola konsumsi yang berbeda-beda pada setiap orang.

1 komentar: